Selasa, 08 November 2011

UTS Pengantar Sejarah 2011


SOAL :
1.      Anda jelaskan pengertian sejarah dari berbagai sumber buku pustaka, kemudian menurut anda sendiri apa itu sejarah. Jelaskan alasanmu!
2.      Bila bagaimanakah sejarah itu dikatakan sebagai ilmu dan jika bagaimana dikatakan sebagai seni. Pendapat sendiri bagaimana jelaskan alasanmu!
3.      Apa yang dimaksud dengan fakta sejarah dan terangkanlah bagaimana menjadikan fakta sejarah itu dalam tulisan sejarah, coba anda buat Otobiografimu sendiri sebagai contoh!
4.      Masalah kebenaran sejarah ada beberapa teori kebenaran. Sebutkan dan menurut saudara manakah yang anda anggap paling sesuai. Jelaskan alasanmu!   

JAWABAN :
1.      Pengertian sejarah
a.       Kamus  umum bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadarminta menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian berikut:
-          Sejarah berarti silsilah atau asal usul
-          Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau
-          Sejarah berarti ilmu,pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
b.      Moh. Ali dalam bukunya Pengantar ilmu sejarah Indonesia mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut :
-          Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
-          Cerita tentang perubahan- perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
-          Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
c.       Gilbert J. Garraghan, dalam bukunya A. Guide to Historical Methode mengemukakan bahwa sejarah memiliki tiga arti yang saling berkaitan tetapi berbeda konsepnya.
-          Sejarah sebagai kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi itu pada masa lampau (past human event ;past actuality)
-          Sejarah sebagai laporan dari peristiwa- peristiwa yang benar-benar terjadi itu ( the record of the past human event or past actuality)
-          Sejarah sebagai proses teknik penyusunan laporan dari a dan b ( the process or technique of making the record)
d.      R. Moh. Ali,S.S dalam pengantar ilmu sejarah Indonesia mengartikan sejarah sebagai:
-          Keseluruhan perubahan-perubahan, kejadian-kejadian, peristiwa, kenyataan-kenyataan yang benar-benar telah terjadi di sekitar kita.
-          Cerita tentang perubahan-perubahan itu
-          Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

Menurut Pendapat Sendiri:
Sejarah adalah sesuatu peristiwa yang terjadi pada waktu lampau yang benar-benar terjadi dan dianggap penting dalam kehidupan umat manusia.
2.      Sejarah dikatakan sebagai ilmu
Sejarah dikatakan sebagai ilmu apabila dibuktikan secara keilmuan atau alamiah. Untuk membuktikan keilmiahannya itu,maka dipergunakanlah metode-metode dan berbagai standar ilmiah yang dapat dipertanggungjakan jawabkan. Oleh karena itu dengan menggunakan metode ilmiah para ahli atau sejarawan akan lebih berhati-hati dalam mengungkapkan kebenaran sejarah. Penggunaan metode ilmiah dapat menyadarkan para ahli akan adanya kemungkinan kesalahan – kesalahan dalam mengungkapkan suatu peristiwa sejarah.untl sebagai sejarah uk itu perlu ditempuh alternative lain agar dapat mengurangi atau memperkecil kesalahan ketika melakukan pembahasan peristiwa sejarah. Penggunaan  metode ilmiah itu mengakibatkan sejarah semakin sulit untuk ditulis dan semakin kurang menarik untuk dibaca.
Sementara itu terjadi pemisahan secara tegas antara sejarah ilmiah dengan sejarah popular.sejarah ilmiah yang juga dikenal sebagai sejarah akademis dalam pembahasannya lebih banyak menggunakan metode ilmiah sehingga terkesan kaku untuk dibaca. Sedangkan sejarah popular dengan berlandaskan kesusastraan menjadi lebih menarik untuk dibaca.bahkan masyarakat awam lebih suka sejarah popular meski sulit dipertanggungjawabkan.
Misalnya penemuan fosil manusia purba di Indonesia,untuk mengungkapkan keberadaan manusia purba melalui hasil penemuan fosil-fosil tersebut, para ahli belum dapat membuat suatu kesimpulan apabila hanya menyelidiki manusia purba yang ada di Indonesia. Karena itu, mereka berusaha melepaskan daerah penelitiannya sekitar lokasi penelitian atau mencari jejak lebih jauh agar mendapat temuan yang lebih lengkap.
Dengan demikian,sejarah sebagai ilmu hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dan dipertahankan karenasesungguhnya belajar sejarah adalah mempelajari masa silam yang dapat dijadikan pedoman hidup dimasa sekarang dan yang akan dating
Sejarah Sebagai Seni
Menurut Mills,Spencer,dan Comte,metode ilmu alam dapat digunakan untuk mempelajari sejarah, tanpa modifikasi lebih lanjut.tetapi Dithey,seorang sejarahwan dan filsuf modern,menyatakan bahwa hal tersebut adalah salah besar.sifat-sifat alami ari bahan-bahan pengetahuan adlah sesuatu yang selalu nyata terlihat, sehingga dapat mudah dapat dianalisa,diterangkan ,dan diduga. Sejarah adalah pengetahuan tentang rasa.sejarah memerlukan pemahaman dan pendalaman akan bahan-bahan yang dihadapinya.sejarah tidak saja mempelajari sesuatu gerakan dan perubahan yang tampak dipermukaan.tetapi juga mempelajari motivasi yang mendorong terjadinya perubahan itu bagi pelaku sejarah.lebih lanjut sejarah mempelajari suatu proses dinamis dari kehidupan manusia yang didalamnya terjadi hubungan sebab akibat (causal) yang cukup rumit.
Dalam sejarah terdapat elemen-elemen ilmiah,yaitu pada bagian sejarahyang memungkinkan terjadi pendekatan-pendekatan ilmiah yang dilakukan dengan baik.Namun,sejalan dengan penggunaan metode ilmiah tetap terdapat jiwa sejarah itu sendiri,yaitu jiwa didalam diri manusia itu sendiri yang merupakan nyala api kehidupan manusia. Pemahaman terhadap jiwa sejarah hanya mungkin dapat dilakukan oleh seni,karena telah diketahui bahwa metode ilmiah sangat bermanfaat untuk menguji arti dan nilai dari bahan sejarah, mengisi,melacak hubungan sebab akibat (causal)dan menyusun ceritera sejarah dengan sistematis dan berlandaskan fakta yang akurat. Bahkan sejarahwan harus mampumelakukan penafsiran berdasarkan hal-hal yang umum dalam masyarakat, perlu menguasai pengetahuan tentang kodrat manusia berdasarkan pengalaman dan pemahaman. Meraka juga perlu melakukan pendalaman dan penertian untuk mengungkap apa yang tersirat dan perlu melakukan imajinasi. Jika pemahaman imajinasi dapat diterangkan atau didukung oleh hubungan sebab akibat maka sejarah akan sama bermanfaatnya dengan pengetahuan alam bagi kesejahteraan manusia.
Berdasarkan pernyataan Ditley itu, maka pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti.Hanya  dengan cara inilah yang dapat kita gunakan untuk menghargai kehidupan manusia. Sejarah telah merekam kehidupan sebagaimana yang dihidupkan oleh manusia. Saripati sejarah terletak dalam fakta-fakta yang konkret, berupa beranekaregam peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi dalam kehidupan manusia. Sejarahwan berusaha menceritakan kembali atau menghidupkannya kembali. Oleh karena itu, sejarahwan harus bersedia untuk menjadi ahli seni. Tugas untuk  menghidupkan kembali kehidupan manusia dimasa lalu sangat mirip dengan seorang penulis novel atau penyair. Namun demikian, sejarahwan terus sdar bahwa imajinasi hendaknya ditata dan diatur secara hati-hati sekali agar dapat mendekati kebenaran. Sejarahwan harus merelakan dirinya untuk dibatasi oleh fakta dan sama sekali tidak dapat menghindari atau menentang fakta. Dengan demikian, selain elemen ilmiah yang terdapat dalam sejarah,juga terhadap elemen seni.
3.      Fakta Sejarah adalah bukti-bukti dari apa yang telah benar-benar terjadi dari suatu peristiwa yang berupa keterangan baik itu lisan, tertulis, atau berupa benda-benda peninggalan sejarah yang kita peroleh dari sumber-sumber sejarah setelah disaring dan diuji dengan kritik sejarah.
Untuk menjadikan fakta sejarah dalam tulisan sejarah adalah dengan cara diperlukannya suatu proses untuk mengumpulkan data fakta dan kemudian menguji bukti-bukti fakta tersebut, melalui kegiatan kritik sumber terutama untuk menentukan kebenarannya untuk menjadikan tulisan sejarah.
Contoh: Otobiografi
Ø  Nama                                            : Wahyu Diansyah
Ø  Tempat/ Tanggal Lahir                 : Nganjuk, 21 Desember 1992
Ø  Agama                                          : Islam
Ø  Jenis Kelamin                               : Laki - Laki
Ø  Suku                                             : Jawa
Ø  Status Perkawinan                       : Belum Kawin
Ø  Riwayat Pendidikan                    : -     SD Negeri Demangan 1
-            SMP Negeri 3 Tanjunganom
-            SMA Negeri 3 Nganjuk
Ø  Riwayat Organisasi                      : -     Sekretaris 2 PASKIBRA SMAN 3 Nganjuk
-            Wakil Ketua PRAMUKA SMAN 3 Nganjuk
-            Ketua Sekbid 5 OSIS SMAN 3 Nganjuk
Ø  Nama Orang Tua Kandung          : SAIMAN
Ø  Nama Orang Tua Angkat             : SALIM
Ø  Alamat Orang Tua                       : Jl. Kali Widas No. 9 Tanjungannom, Nganjuk
Ø  Pekerjaan Orang Tua                    : TANI
Ø  Anak ke/ dari                               : 1/ 2 saudara
Ø  Nama-Nama Saudara                   : Adik – Yusuf Dwi Ardiansyah
Ø  Hobi/ Kesenangan                        : Berpetualang dan melakukan kegiatan menantang
Ø  Perilaku Baik                                : Sopan dan dapat dipercaya
Ø  Perilaku Buruk                             : Merokok
Ø  Penyakit                                       : Tidak ada
Ø  Penggambaran Fisik                     : Berat Badan 55kg dengan tinggi 165m
4.      Terdapat empat kategori mengenai kebenaran pernyataan sejarah, antara lain sebagai berikut:
a.         Teori Performance (Teori Tindak Bahasa)
Pengetahuan baru dapat pula terjadi, yaitu apabila dengan pernyataan itu seseorang tidak hanya sekedar melimpahkan pengetahuan, melainkan melakukan suatu perbuatan. Namun cerita sejarah dan pernyataan-pernyataan singular, sejarah lebih berpotensi melimpahkan pengetahuan dan tidak melakukan tindak bahasa (performance)
b.         Teori Pragmatis
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu terbulti merupakan pedoman yang dapat diandalkan bagi perbuatan kita. Kegunaan praktis suatu uraian sejarah keseluruhan sudah barang tentu tidak selalu mendukung bahwa pernyataan-pernyataan singular berguna bagi kehidupan praktis kita sekarang.
c.         Teori Korespondensi
Menekankan pada kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan (korespondensi artinya sesuai atau serasi). Suatu pernyataan sejarah dipandang benar, apabila pernyataan itu memiliki persesuaian dengan fakta-fakta. Teori ini menuntut adanya ekuivalensi antara pernyataan dengan fakta atau kenyataan sejarah.
d.        Teori Koherensi
Suatu pernyataan sejarah dipandang benar, apabila pernyataan itu sesuai atau ada kaitannya (koherensi) dengan pernyataan-pernyataan yang kebenaranya sudah diterima.
            Menurut saya teori yang paling sesuai adalah teori koherensi, karena teori ini menuntut suatu pernyataan sejarah dipandang benar apabila sesuai dan ada kaitannya dengan pernyataan-pernyataan yang kebenarannya sudah diterima. Prinsip ini sesuai dengan cara untuk menentukan fakta sejarah yaitu dengan cara diperlukannya suatu proses untuk mengumpulkan data fakta dan kemudian menguji bukti-bukti fakta tersebut, melalui kegiatan kritik sumber terutama untuk menentukan kebenarannya. Karena untuk menentukan kebenaran suatu sejarah diperlukan kebenaran yang sudah diterima dengan cara menguji kebenaran tersebut melalui kegiatan kritik sumber kebenarannya.