SOAL :
1. Anda
jelaskan pengertian sejarah dari berbagai sumber buku pustaka, kemudian menurut
anda sendiri apa itu sejarah. Jelaskan alasanmu!
2. Bila
bagaimanakah sejarah itu dikatakan sebagai ilmu dan jika bagaimana dikatakan
sebagai seni. Pendapat sendiri bagaimana jelaskan alasanmu!
3. Apa
yang dimaksud dengan fakta sejarah dan terangkanlah bagaimana menjadikan fakta
sejarah itu dalam tulisan sejarah, coba anda buat Otobiografimu sendiri sebagai
contoh!
4. Masalah
kebenaran sejarah ada beberapa teori kebenaran. Sebutkan dan menurut saudara
manakah yang anda anggap paling sesuai. Jelaskan alasanmu!
JAWABAN :
1. Pengertian
sejarah
a.
Kamus
umum bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadarminta menyebutkan
bahwa sejarah mengandung tiga pengertian berikut:
-
Sejarah berarti silsilah atau asal usul
-
Sejarah berarti kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa lampau
-
Sejarah berarti ilmu,pengetahuan, cerita
pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa
lampau.
b.
Moh. Ali dalam bukunya Pengantar ilmu
sejarah Indonesia mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut :
-
Jumlah perubahan-perubahan, kejadian
atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
-
Cerita tentang perubahan- perubahan,
kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
-
Ilmu yang bertugas menyelidiki
perubahan-perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
c.
Gilbert J. Garraghan, dalam bukunya A.
Guide to Historical Methode mengemukakan bahwa sejarah memiliki tiga arti yang
saling berkaitan tetapi berbeda konsepnya.
-
Sejarah sebagai kejadian atau peristiwa
yang benar-benar terjadi itu pada masa lampau (past human event ;past
actuality)
-
Sejarah sebagai laporan dari peristiwa-
peristiwa yang benar-benar terjadi itu ( the record of the past human event or
past actuality)
-
Sejarah sebagai proses teknik penyusunan
laporan dari a dan b ( the process or technique of making the record)
d.
R. Moh. Ali,S.S dalam pengantar ilmu
sejarah Indonesia mengartikan sejarah sebagai:
-
Keseluruhan perubahan-perubahan, kejadian-kejadian,
peristiwa, kenyataan-kenyataan yang benar-benar telah terjadi di sekitar kita.
-
Cerita tentang perubahan-perubahan itu
-
Ilmu yang menyelidiki tentang
perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Menurut
Pendapat Sendiri:
Sejarah adalah
sesuatu peristiwa yang terjadi pada waktu lampau yang benar-benar terjadi dan
dianggap penting dalam kehidupan umat manusia.
2.
Sejarah
dikatakan sebagai ilmu
Sejarah
dikatakan sebagai ilmu apabila dibuktikan secara keilmuan atau alamiah. Untuk
membuktikan keilmiahannya itu,maka dipergunakanlah metode-metode dan berbagai
standar ilmiah yang dapat dipertanggungjakan jawabkan. Oleh karena itu dengan
menggunakan metode ilmiah para ahli atau sejarawan akan lebih berhati-hati
dalam mengungkapkan kebenaran sejarah. Penggunaan metode ilmiah dapat
menyadarkan para ahli akan adanya kemungkinan kesalahan – kesalahan dalam
mengungkapkan suatu peristiwa sejarah.untl sebagai sejarah uk itu perlu
ditempuh alternative lain agar dapat mengurangi atau memperkecil kesalahan
ketika melakukan pembahasan peristiwa sejarah. Penggunaan metode ilmiah itu mengakibatkan sejarah
semakin sulit untuk ditulis dan semakin kurang menarik untuk dibaca.
Sementara
itu terjadi pemisahan secara tegas antara sejarah ilmiah dengan sejarah
popular.sejarah ilmiah yang juga dikenal sebagai sejarah akademis dalam
pembahasannya lebih banyak menggunakan metode ilmiah sehingga terkesan kaku
untuk dibaca. Sedangkan sejarah popular dengan berlandaskan kesusastraan
menjadi lebih menarik untuk dibaca.bahkan masyarakat awam lebih suka sejarah
popular meski sulit dipertanggungjawabkan.
Misalnya
penemuan fosil manusia purba di Indonesia,untuk mengungkapkan keberadaan
manusia purba melalui hasil penemuan fosil-fosil tersebut, para ahli belum
dapat membuat suatu kesimpulan apabila hanya menyelidiki manusia purba yang ada
di Indonesia. Karena itu, mereka berusaha melepaskan daerah penelitiannya
sekitar lokasi penelitian atau mencari jejak lebih jauh agar mendapat temuan
yang lebih lengkap.
Dengan demikian,sejarah
sebagai ilmu hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dan dipertahankan
karenasesungguhnya belajar sejarah adalah mempelajari masa silam yang dapat
dijadikan pedoman hidup dimasa sekarang dan yang akan dating
Sejarah Sebagai Seni
Menurut
Mills,Spencer,dan Comte,metode ilmu alam dapat digunakan untuk mempelajari
sejarah, tanpa modifikasi lebih lanjut.tetapi Dithey,seorang sejarahwan dan
filsuf modern,menyatakan bahwa hal tersebut adalah salah besar.sifat-sifat
alami ari bahan-bahan pengetahuan adlah sesuatu yang selalu nyata terlihat,
sehingga dapat mudah dapat dianalisa,diterangkan ,dan diduga. Sejarah adalah
pengetahuan tentang rasa.sejarah memerlukan pemahaman dan pendalaman akan
bahan-bahan yang dihadapinya.sejarah tidak saja mempelajari sesuatu gerakan dan
perubahan yang tampak dipermukaan.tetapi juga mempelajari motivasi yang
mendorong terjadinya perubahan itu bagi pelaku sejarah.lebih lanjut sejarah
mempelajari suatu proses dinamis dari kehidupan manusia yang didalamnya terjadi
hubungan sebab akibat (causal) yang cukup rumit.
Dalam
sejarah terdapat elemen-elemen ilmiah,yaitu pada bagian sejarahyang
memungkinkan terjadi pendekatan-pendekatan ilmiah yang dilakukan dengan
baik.Namun,sejalan dengan penggunaan metode ilmiah tetap terdapat jiwa sejarah itu
sendiri,yaitu jiwa didalam diri manusia itu sendiri yang merupakan nyala api
kehidupan manusia. Pemahaman terhadap jiwa sejarah hanya mungkin dapat
dilakukan oleh seni,karena telah diketahui bahwa metode ilmiah sangat
bermanfaat untuk menguji arti dan nilai dari bahan sejarah, mengisi,melacak
hubungan sebab akibat (causal)dan menyusun ceritera sejarah dengan sistematis
dan berlandaskan fakta yang akurat. Bahkan sejarahwan harus mampumelakukan
penafsiran berdasarkan hal-hal yang umum dalam masyarakat, perlu menguasai
pengetahuan tentang kodrat manusia berdasarkan pengalaman dan pemahaman. Meraka
juga perlu melakukan pendalaman dan penertian untuk mengungkap apa yang
tersirat dan perlu melakukan imajinasi. Jika pemahaman imajinasi dapat
diterangkan atau didukung oleh hubungan sebab akibat maka sejarah akan sama
bermanfaatnya dengan pengetahuan alam bagi kesejahteraan manusia.
Berdasarkan
pernyataan Ditley itu, maka pemahaman dengan cara imajinatif mampu menjadikan
fakta sejarah lebih hidup dan lebih berarti.Hanya dengan cara inilah yang dapat kita gunakan
untuk menghargai kehidupan manusia. Sejarah telah merekam kehidupan sebagaimana
yang dihidupkan oleh manusia. Saripati sejarah terletak dalam fakta-fakta yang
konkret, berupa beranekaregam peristiwa atau kejadian yang pernah terjadi dalam
kehidupan manusia. Sejarahwan berusaha menceritakan kembali atau
menghidupkannya kembali. Oleh karena itu, sejarahwan harus bersedia untuk
menjadi ahli seni. Tugas untuk
menghidupkan kembali kehidupan manusia dimasa lalu sangat mirip dengan seorang
penulis novel atau penyair. Namun demikian, sejarahwan terus sdar bahwa
imajinasi hendaknya ditata dan diatur secara hati-hati sekali agar dapat
mendekati kebenaran. Sejarahwan harus merelakan dirinya untuk dibatasi oleh
fakta dan sama sekali tidak dapat menghindari atau menentang fakta. Dengan
demikian, selain elemen ilmiah yang terdapat dalam sejarah,juga terhadap elemen
seni.
3. Fakta Sejarah adalah
bukti-bukti dari apa yang telah benar-benar terjadi dari suatu peristiwa yang
berupa keterangan baik itu lisan, tertulis, atau berupa benda-benda peninggalan
sejarah yang kita peroleh dari sumber-sumber sejarah setelah disaring dan diuji
dengan kritik sejarah.
Untuk
menjadikan fakta sejarah dalam tulisan sejarah adalah dengan cara diperlukannya
suatu proses untuk mengumpulkan data fakta dan kemudian menguji bukti-bukti fakta
tersebut, melalui kegiatan kritik sumber terutama untuk menentukan kebenarannya
untuk menjadikan tulisan sejarah.
Contoh:
Otobiografi
Ø
Nama :
Wahyu Diansyah
Ø
Tempat/ Tanggal
Lahir :
Nganjuk, 21 Desember 1992
Ø
Agama :
Islam
Ø
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Ø
Suku :
Jawa
Ø
Status
Perkawinan : Belum
Kawin
Ø
Riwayat
Pendidikan : - SD Negeri Demangan 1
-
SMP Negeri 3
Tanjunganom
-
SMA Negeri 3
Nganjuk
Ø
Riwayat
Organisasi : - Sekretaris 2 PASKIBRA SMAN 3 Nganjuk
-
Wakil Ketua
PRAMUKA SMAN 3 Nganjuk
-
Ketua Sekbid 5
OSIS SMAN 3 Nganjuk
Ø
Nama Orang Tua
Kandung : SAIMAN
Ø
Nama Orang Tua
Angkat :
SALIM
Ø
Alamat Orang Tua : Jl. Kali Widas No. 9
Tanjungannom, Nganjuk
Ø
Pekerjaan Orang
Tua : TANI
Ø
Anak ke/ dari : 1/ 2 saudara
Ø
Nama-Nama
Saudara : Adik – Yusuf
Dwi Ardiansyah
Ø
Hobi/ Kesenangan : Berpetualang dan
melakukan kegiatan menantang
Ø
Perilaku Baik : Sopan dan
dapat dipercaya
Ø
Perilaku Buruk : Merokok
Ø
Penyakit : Tidak ada
Ø
Penggambaran
Fisik : Berat Badan
55kg dengan tinggi 165m
4.
Terdapat
empat kategori mengenai kebenaran pernyataan sejarah, antara lain sebagai
berikut:
a.
Teori
Performance (Teori Tindak Bahasa)
Pengetahuan baru dapat pula terjadi,
yaitu apabila dengan pernyataan itu seseorang tidak hanya sekedar melimpahkan
pengetahuan, melainkan melakukan suatu perbuatan. Namun cerita sejarah dan
pernyataan-pernyataan singular, sejarah lebih berpotensi melimpahkan
pengetahuan dan tidak melakukan tindak bahasa (performance)
b.
Teori
Pragmatis
Suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu terbulti merupakan pedoman yang dapat diandalkan bagi perbuatan
kita. Kegunaan praktis suatu uraian sejarah keseluruhan sudah barang tentu
tidak selalu mendukung bahwa pernyataan-pernyataan singular berguna bagi
kehidupan praktis kita sekarang.
c.
Teori
Korespondensi
Menekankan pada kesesuaian antara
pernyataan dengan kenyataan (korespondensi artinya sesuai atau serasi). Suatu
pernyataan sejarah dipandang benar, apabila pernyataan itu memiliki persesuaian
dengan fakta-fakta. Teori ini menuntut adanya ekuivalensi antara pernyataan
dengan fakta atau kenyataan sejarah.
d.
Teori
Koherensi
Suatu pernyataan sejarah dipandang
benar, apabila pernyataan itu sesuai atau ada kaitannya (koherensi) dengan
pernyataan-pernyataan yang kebenaranya sudah diterima.
Menurut
saya teori yang paling sesuai adalah teori koherensi, karena teori ini menuntut
suatu pernyataan sejarah dipandang benar apabila sesuai dan ada kaitannya
dengan pernyataan-pernyataan yang kebenarannya sudah diterima. Prinsip ini
sesuai dengan cara untuk menentukan fakta sejarah yaitu
dengan cara diperlukannya suatu proses untuk mengumpulkan data fakta dan
kemudian menguji bukti-bukti fakta tersebut, melalui kegiatan kritik sumber
terutama untuk menentukan kebenarannya. Karena untuk menentukan kebenaran suatu
sejarah diperlukan kebenaran yang sudah diterima dengan cara menguji kebenaran
tersebut melalui kegiatan kritik sumber kebenarannya.